PENGANTAR PROSES KEPERAWATAN
Oleh
m.jelisah syahan.Amd.Kep
Sebelum
proses keperawatan berkembang, perawat bekerja secara /berdasarkan instruksi
dokter dan fokus utama pada penyakit serta belum ilmiah.
Tahun 1955., awal mula istilah keperawatan
digunakan, Linda Hall menngembangkan proses keperawatan.
Tahun 1967,
Univercity Catholic di Amerika mengemukakan
tentang empat tahap proses keperawatan, yaitu; pengkajian, perencanaan,
peleksanaan, dan evaluasi.
Tahun 1973,
ANA, standar umum praktek keperawatan mengemukakan lima tahap proses
keperawatan, yaitu; pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi.
Tahun 1980,
ANA,mengemukakan keperawatan adalah diagnosa dan pengobatan respon manusia yang
aktual dan potensial pada masalah-masalah kesehatan.
Tahun 1982,
The National Council of State Board of Nursing, mengemukakan lima tahap proses
keperawatan, yaitu; pengkajian, analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi.
Pada tabel
9-1 banyak perawat dan kelompok yang mengkontribusi perkembangan proses
keperawatan dan kemajuan diagnosa keperawatan, yaitu selain yang telah
diuraikan di atas dan beberapa tokoh lainnya.
Jonson,D.E,
1959, proese keperawatan sebagai pengkajian, pengambilan keputusan, pelaksanaan
adalah serangkaian tindakan untuk pemecahan masalah-masalah kesehatan dan evaluasi.
Knowlles,
1967 memberikan kesan pada “5 D” yaitu; menemukan , menyelidiki,
menentukan/memutuskan, pelaksanaan dan membedakan.
Roy, Sr.C,
1976, menggunakan enam tahapan proses keperawatan yaitu; pengkajian pada
perilaku pasien, pengkajian pada faktor-faktor yang mempengaruhi, identifikasi
masalah, tujuan, pelaksanaan, memilih pendekatan, dan evaluasi.
KOMPONEN
DARI PROSES KEPERAWATAN.
Proses
adalah serangkaian tindakan yang direncanakan untuk mencapai tujuan. Proses
keperawatan adalah suatu sistem, metode rasional, yang direncanakan dan
memberikan asuhan keperawatan. Tujuannya adalah identifikasi masalah-masalah
status klien, aktual dan potensial masalah-masalah perawatan kesehatan, membuat rencana
pertemuan untuk identifikasi kebutuhan dan memberikan tindakan perawatan yang
khusus pada kebutuhan tersebut.
Aplikasi
pada proses keperawatan memerlukan bermacam-macam ketrampilan perawatan antara
lain;
Hubungan
interpersonal meliputi; komunikasi, mendengar, memberikan perhatian, terbaru,
pengetahuan dan informasi.
Ketrampilan
tehnik, ditunjang dengan penggunaan peralatan dalam pelaksanaan prosedur.
Ketrmpilan
intelektual, yaitu problem solving, pemikir, dan pendapat.
Proses
keperawatan yang sering digunakan adalah empat atau lima langkah.
Komponen-komponen ini sering digunakan untuk mencapai tujuan dari proses. Dalam
proses keperawatan, interaksi antara klien dan perawat adalah penting, seperti
yang digambarkan sebagai berikut;
Assm.
Diagnosa
KLIEN Planing PERAWAT
Eval.
Teori
keperawatan berbeda penggunaannya dalam setiap langkah. Meskipun berbeda dalam
aktifitas perawatan menggunakan proses yang berbeda.
Untuk
contoh diagnosa perawatan menggunakan analisa, dan implementasi atau intervensi
Gambaran
dalam lima langkah proses keperawatan memeakai beberapa buku sumber.
Komponen-komponen
dalam proses keperawatan didiskusikan secara mendalam sebagai berikut:
1.
Pengkajian: adalah pengumpulan data,
membuktikan data tentang status kesehatan seorang klien. Data tentang
fisik,emosi,pertumbuhan,sosial,kebudayaan, intelektual,dan aspek spiritual.
Keahlian dalam melakukan observasi, komunikasi, wawancara, dan pemeriksaan
fisik sangat penting untuk mewujudkan fase proses keperawatan.
2.
Diagnosa : merupakan sebuah proses yang
menghasilkan suatu pernyataan atau diagnosa keperawatan. Dalam fase ini,
perawat mengelompokkan data, apakah masalah yang aktual atau potensial dimana
klien membutuhkan pertolongan perawatan? Untuk menguatkan diagnosa adalah
analisa. Analisa adalah mengidentifikasi macam-macam sistem tubuh. Suatu
masalah kesehatan yang aktual adalah kehadiran faktor-faktor beresiko yang
disembunyikan untuk klien dan keluarga terhadap masalah-masalah kesehatan.
3.
Perencanaan ; Mencakup sekelompok
langkah-langkah dimana perawat dan klien menyusun prioritas, tujuan , hasil
yang diharapkan dan menetapkan suatu rencana untuk memecahkan atau mengurangi
masalah klien.
4.
Pelaksanaan: Menerapkan rencana pelayanan
keperawatan dalam tindakan. Selama fase ini perawat meneruskan pengumpulan
data, melakukan perawatan untuk pendekatan perseorangan dan mengarahkan rencana
tindakan. Untuk mengarahkan rencana keperawatan perawat menentukan :
·
Prioritas klien dipertimbangkan
·
Rencana kegioatan keperawatan terlaksana dan menolong
klien mencapai hasil yang diinginkan.
·
Rencana tersendiri untuk memenuhi kebutuhan klien.
5.
Evaluasi : adalah pengkajian respon klien
terhadap penerapan keperawatan dan membandingkan respon standar yang
ditentukan. Standar ini sering disebut dengan kriteria hasil. Perawat bertujuan
memperluas hasil atau tujuan perawatan yang telah ditentukan telah tercapai,
tercapai sebaian, atau tak tercapai. Kalau tidak tercapai, dibutuhkan
pengkajian kembali, perencanaan, dan bisa mencakup perubahan dalam beberapa
fase proses keperawatan, karena setiap langkah mempengaruhi langkah lainnya
karena saling berkaitan.
Proses
perawatan adalah adaptasi pada tehnik pemecahan ,masalah dan sitem-sistem
teori. itu dapat dibandingkan dengan proses kedokteran/medik. Lihat tabel.
Tabel Perbandingan Proses Keperawatan dan Proses Kedokteran
Nursing Proses
|
Medical Proses
|
Assessing
Mengumpulkan
data dari
·
Cerita perawat
·
Pemeriksaan kesehatan
·
Meninjau catatan
·
Konsultasi dengan anggota team lain
·
Meninjau literatur
|
Assessing
Pengumpulan
data dari
·
Cerita dokter
·
Pemeriksaan fisik
·
Test diagnosa
·
Meninjau literatur
|
Diagnosing
·
Analisa dan sintesis dari data
·
Identifikasi dari problem kesehatan
·
Penugasan diagnosa perawat
|
Medical diagnosis
·
Mengorganisasi data
·
Analisa dan interpretasi data
·
Perumusan sebuah diagnosa
|
Planning
·
Pembuatan prioritas
·
Pembuatan tujuan
·
Perkembangan sasaran
·
Menuliskan rencana perawat (NCP)
·
Penyerahan kegiatan keperawatan
|
Medical planning
·
Pembuatan prioritas
·
Pembuatan tujuan untuk terapi
·
Menuliskan perencanaan terapi
|
Implementing
·
Preimplementasi intervensi
·
Pelaksanaan
·
Sesudah pelaksanaan strtegi; memperbaharui data yang
jelek, meninjau dan merevisi rencana.
|
Therapi
Pesanan
dokter
Therapi
dokter
Penyerahan
|
Evaluating
·
Pengumpulan data tentang respon pasien
·
Perbandingan data obyek yang tidak dapat dipungkiri
dan tujuan
·
Determinasi effektifan rencana keperawatan
·
Analisa akibat pengaruh variabel
·
Modifikasi care plan
|
Evaluating
·
Pembuatan keefektifan terapi dokter dalam hubungan
tujuan
·
Analisis pada variabel
·
Merevisi rencana kebutuhan terapi
|
KEUNTUNGAN
PROSES KEPERAWATAN
Proses
keperawatan sangat penting untuk perawat dan klien. Manfaat berikut dijelaskan
dalam Atkison dan Murray, 1986, pp 5-7.
Keuntungan bagi klien
·
Kualitas asuhan keperawatan klien
·
Asuhan keperawatan yang kontinue
·
Partisipasi klien dalam merawat kesehatannya.
Keuntungan bagi perawat
·
Pendidikan bertambah
·
Kepuasan kerja
·
Pengembangan profesional
·
Mneghindari tindakan
illegal (Philpott, 1985,p.79)
·
Penemuan standar profesional keperawatan
·
Penemuan standat dan akreditasi rumah sakit.
KARAKTERISTIK
PROSES KEPERAWATAN
·
Merupakan
sistem yang terbuka, fleksibel, dan dinamis
·
Dilakukan melalui pendekatan secara individual pada
pemenuhan kebutuhan klien
·
Direncanakan
·
Diarahkan untuk mencapai tujuan
·
Fleksibel untuk menemukan kebutuhan klien, keluarga,
dan masyarakat
·
Memerlukan kreatifitas perawat dan klien dalam
menemukan cara-cara mengatasi atau memecahkan masalah kesehatan.
·
Merupakan hubungan interpersonal yang membutuhkan
perawat untuk berkomunikasi secara langsung dan konsisten dengan pasien/klien
untuk menemukan kebutuhannya.
·
Merupakan suatu siklus, semua tahap saling berhubungan
dan bukan merupakan awal atau akhir yang absoulut.
·
Menekankan hubungan timbal balik yang dilakukan untuk
mengkaji ulang masalah rencana keperawatan.
·
Dapat diterapkan secara universal. Proses keperawatan
digunakan sebagai kerangka kerja asuhan keperawatan berbagai tipe pelayanan
kesehatan.
KERANGKA
KERJA SEBAGAI SUATU PERTANGGUNGJAWABAN
Tanggung
jawab adalah suatu kondisi yang dapat dijawabkan dipertanggungjawabkan pada
seseorang atas perilaku khusus yang merupakan bagian dari peran perawat
profesional. Proses keperawatan memberikan kerangka kerja untuk
mempertanggungjawabakan dan mempertanggung gugat keperawatan serta
memaksimalkan tanggung jawab dan tanggung gugat standar pelayanan. (Law, 1983).
Perawat bertanggung jawab pada klien, organisasi profesi, kolega, tempat kerja,
dan dirinya sendiri. Selain itu proses keperawatan memberikan kerangka kerja
untuk pertanggungjawaban pada kegiatan-kegiatandi lima fase, yaitu: Pengkajian,
Diagnosa, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi.
PENGANTAR PROSES KEPERAWATAN
Isi
Pembahasan
Sejarah
persepektif proses keperawatan
Komponen
proses keperawatan
Manfaat
proses keperawatan bagi perawat dan bagi klien
Ini
mempunyai tujuan untuk dapat :
·
Menggambarkan komponen proses keperawatan
·
Mengidentifikasikan sumbangan perawat-perawat yang
terpilih terhadap pengembangan proses keperawatan
·
Mengidentifikasikan aktifitas-aktifitas keperawatan
yang terlibat pada masing-masing komponen proses keperawatan
·
Mengidentifikasi kerekterisrik esensial proses keperawatan
·
Membuat daftar manfaat proses keperawatan bagi perawat
·
Membuat daftar manfaat proses keperawatan bagi klien
·
Menggambarkan proses keperawatan sebagai kerangka bagi
pertanggungjawaban dan tanggung gugat.
Persepektif sejarah proses
keperawatan.
Sebelum
proses keperawatan berkembang para perawat cenderung memberikan perawatan
berdasarkan pesan tertulis secara fisik dan difokoskan pada keadaan penyakit
tertentu dari orang yasng dirawat.
Praktek
keperawatan yang diberikan secara independent tantang keadaan fisik yang sering
didukung oleh intuisi dan pegalaman dari pada metode ilmiah.
Kerangka
proses keperawatan merupakan implikasi yang relatif baru. Pda tahun 1955 Hall
mendapoat gagasan istilah proses keperawatan. Sejak saat itu bebrbagai perawat
telah menggambarkan proses keperawatan dengan cara yang berbeda-beda.
Wiendeubach (1963), menggambarkan tiga langkah dalam
keperawatan : observasi, melayani serta membantu dan validasi.
Knowle
(1967,pp. 248-72), menyarankan “ 5 D “ perlu bagi penerapan keperawatan;
discaver, delve, decide, do, dan discriminate (penemuan, penyelidikan,
menentukan, melaksanakan, dan memisahkan).
Pada tahun
1967 Western Interstate Commission of Higher Education (WICHE),
mengidentifikasikan proses keperawatan dengan lima langkah: persepsi,
komunikasi, interpretasi, intervensi, dan evaluasi.
Juga pada
tahun yang sama Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Katholik Amerika
mengusulkan empat komponen proses keperawatan; Assessment, planing,
intervention, dan evaluation.
Pemakaian
proses keperawatan dipraktek klinik didapat legitimasi tambahan dalam tahun
1973, ketika Perkumpulan Perawat Amerika (ANA) menerbitkan standar praktek
keperawatan; pengkajian, diagnosa, rencana, intervensi, dan evaluasi.
Selanjutnya
sejumlah negara merevisi undang-undang praktek keperawatan serta aspek-aspek
keperawatan, proses pearwatan berkembang secara teori dan secara klinik,
istilah diagnosa keperawatan mendapat pengakuan yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam literatur ilmu keperawatan.
Komponen dari prakterk keperawatan.
Proses
adalah serangkain tindakan atau perilaku yang yang teratur yang ditujukan untuk
mencapai tujuan tertentu. Proses keperawatan merupakan perencanaan pemberian
asuhan keperawatan yang sistematis dan rasional. Tujuannya mengidentifikasi
status kesehatan klien, masalah kesehatan aktual atau potensial, untuk membuat
rencana sesuai kebutuhan dan memberikan tindakan perawatan tertentu untuk
memenuhi kebutuhannya.
Proses
perawatan adalah suatu siklus dimana komponen-komponen praktek keperawatan
mengikuti urutan yang logis tetapi lebih dari satu komponen dapat berlangsung
bersamaan(dalam satu waktu)
Untuk dapat
menggunakan proses keperawatan secara effektif bagi kebutuhan klien, perawat
harus bekerja sama dengan klien. (Individu, keluarga, dan masyarakat). Jika
klien tidak dapat ambil bagian dalam perencanaan dan pengambilan keputusan anggota keluarga dapat diajak untuk mewakili
klien.
Dalam
penerapan praktek keperawatan memerlukan bermacam-macam ketrampilan dari
perawat, meliputi; ketrampilan interpersonal, tehnik dan intelektual. Adapun
proses keperawatan terdiri atas empat atau lima tahap. Ynag empat tahap terdiri
dari; pengkajian, perencanaan, pelaksanaan , dan evaluasi. Pada sistem ini
diagnosa termasuk dalam pengkajian. sedangkan pada sistem lima tahap terdiri
dari; pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Penjelasan
singkat tentang kelima komponen praktek keperawatan adalah;
Pengkajian
adalah
pengumpulan data, pembuktian dan pengorganisasian data mengenai status
kesehatan klien.
Data
tentang fisik , emosional, perkembangan, sosial budaya, intelektual, dan
spiritual didapatkan dari berbagai sumber dan merupakan dasar untuk tindakan
dan pengambilan keputusan untuk tahap berikutnya. Ketrampilan observasi
komunikasi dan wawancara serta pemeriksaan fisik sangat diperlukan dalam tahap
ini.
Diagnosa
adalah
pernyataan mengenai gangguan kesehatan klien baik yang aktual maupun potensial,
dimana perawat berhak dan mampu untuk mengatasinya. Pada fase ini perawat memilih
dan mengelompokkan data status kesehatan, akan masalah aktual dan potensial
yang mana dari klien memerlukan bantuan dan faktor-faktor penyebab masalah
tersebut. Respon terhadap jawaban tersebut menjadi diagnosa keperawatan. Proses
membuat diagnosa disebut; analisa.
Perencanaan
Merupakan
serangkaian langkah dimana perawat dan klien menyusun prioritas, menulis tujuan
dan hasil yang diharapkan dan membuat rencana tertulis mengenai tindakan yang
akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang telah teridentifikasi dan untuk
mengkoordinasikan pemberian asuhan dari seluruh tim kesehatan. Dalam
berkolaborasi dengan klien, perawat menentukan intervensi yang specifik untuk
tiap diagnosa keperawatan.
Implementasi
adalah
pelaksanaan dari tindakan yang direncanakan serta memvalidasi perencanaan yang
dibuat atau mendelegasikannya kepada orang yang tepat. Melanjutkan pengumpulan
data tidak hanya untuk mengetahui perubahan data (kondisi pasien) yang terjadi,
tetapi juga untuk mendapatkan kejadian (data) untuk mengevaluasi pencapaian
tujuan pda tahap berikutnya. Untuk mengvalidasi perencanaan perawat menentukan;
Apakah
prioritas klien sudah dipertimbangkan
Apakah
rencana tindakan yang direncanakan realistis dan dan dapat membantu mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Apakah
rencana sudah individual untuk memenuhi kebutuhan tertentu klien.
Evaluasi
Adalah
mengkaji respon klien terhadap tindakan-tindakan dan membandingkannya dengan
standar yang ditetapkan. Standar ini sering disebutu kriteria hasil. Perawat
menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan tercapai, sudah tercapai
semua, sebagian, atau belum tercapai. Jika belum tercapai , perawat melakukan
pengkajian ulang mengenai rencana asuhan. Pengkajian ulang dapat merubah
sebagian atau seluruh langkah-langkah dari proses keperawatan.
Kegunaan proses keperawatan.
Praktek
keperawatan penting bagi perawat dan klien.
Bagi klien
·
Asuhan yang berkualitas. Proses keperawatan
direncanakan untuk memenuhi kebutuhan individu yang unik. Evaluasi dan
pengkajian berulang/berkelanjutan mengenai kelayakan asuhan keperawatan.
·
Asuhan berkelanjutan. Rencana perawatan yang tertulis
dapat dikaji oleh seluruh anggota tim pemberi asuhan dan dapat mencegah
pengulangan informasi bagi klien dan pemberi asuhan.
·
Partisipasi klien dalam pemeliharaan kesehatan. Proses
tersebut dapat membantu klien mengembangkan ketrampilan yang terkait dengan
asuhan kesehatannya dan lebih memperhatikan tujuan asuhan.
Bagi perawat
·
Pendidikan perawatan yang sistematis dan konsisten.
The National Legue for Nursing (NLN)
yang mengatur akreditasi program pendidikan keperawatan menghendaki sarjan yang
kompoten dalam menggunakan proses keperawatan.
·
Kepuasan kerja yang tertulis baik memberikan
kepercayaan diri perawat, yang mana tindakan keperawatan didasarkan pada
identifikasi yang akurat dari masalah klien, sehingga mencegah terjadinya tak
terorganisir, mencoba dan salah. Perencanaan memberikan kepuasan jika tujuan
tercapai.
Pertumbuhan profesional :Dengan
mengevaluasi efektifitas tindakan, perawat belajar mengenai tindakan
keperawatan mana yang efektif dan mana yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan klien. Proses tersebut meningkatkan ketrampilan dan pengalaman
perawat.
·
Menghindari aspek tindakan legal (hukum)
Ketika setiap tahap dari proses
keperawatan digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada klien, perawat
mempunyai tanggung jawab hukum terhadap klien. Kegagalan dalam melaksanakan
pengkajian atau membuat perencanaan akan membawa kosekuensi legal.
·
Mendapatkan standar keperawatan profesional.
Kriteria dalam standar praktek
keperawatan yang dikembangkan ANA didasarkan pada langkah-langkah dari proses
keperawatan.
·
Mendapatkan/memenuhi standar akreditasi rumah sakit.:
Joint Comition af Acreditation Healt Organitation American menginginkan
penerapan proses pearwatan dan rencana tertulis harus disediakan untuk setiap
klien yang dirawat di rumah sakit. “Registered Nurse” bertanggung jawab atas
hal ini.
Karakteritik proses keperawatan
·
Sistem terbuka, fleksibel, dan dinamis
·
Merupakan pendekatan yang individual untuk tiap-tiap
bagian kebutuhan klien
·
Terencana
·
Terarah untuk tujuan
·
Fleksibel untuk memenuhi kebutuhan klien, keluarga,
dan masyarakat.
·
Memungkinkan kreatifitas bagi perawat dan klien dalam
menentukan tindakan untuk memecahkan masalah yang ditetapkan.
·
Merupakan interpersonal. Menuntut perawat untuk
berlangsung dan konsisten berkomunikasi dengan klien untuk memenuhi
kebutuhannya.
·
Siklikal. Tak ada awal dan akhir secara absoulut.
·
Menekankan pada feed back (umpan balik)
·
Dapat digunakan secara universal, diberbagai tempat
pelayanan dan pada klien semua kelompok umur.
Tabel 9.3 Pilihan Pengetahuan dan
Kemampuan yang digunakan untuk proses keperawatan
KOMPONEN
|
PENGETAHUAN
|
KEMAMPUAN
|
Assessing
|
Sistem
Biopsikososial dan Spiritual manusia.
Kebutuhan
perkembangan manusia.
Kesehatan
Kesakitan
Patofisiologi
Sistem
keluarga
Budaya
dan nilai pribadi dan klien
Lingkungan
|
Menilai
secara sistematis
Komunikasi
secara efektif
Menetapkan
haubungan suatu pertolongan
Mendapatkan
sejararh kesehatan
Melakukan
penilaian perawatan fisik
|
Diagnosing
|
Kategori
diagnosa perawat bahwa perawat dapat mengenali dan mengobati.
Faktor
etiologi diagnosa keperawatan
Tanda
atau karakteristik diagnosa keperawatan.
Faktor
resiko teman sejawat dengan potensial dignosa keperawatan.
Standar
ukuran normal
Mekamisme
koping individual
|
Membedakan
isyarat dan kesimpulan
Berpikir
secara kritik
Dapat
berfikir secara induktif dan deduktif
Mengorganisasi
data
Mengenali
isyarat dan hubungan
Menghasilkan
dan test hipotesis sementara
Membuat
suatu diagnosa perawat.
|
Planning
|
Nilai-nilai
dan kepercayaan klien lapangan praktek keperawatan sumber yang ada gunanya
pelaksanaan keperawatan
Intervensi
(campur tangan) peran dari personil kesehatan lain
|
Memecahkan
masalah
Membuat
keputusan
Menulis
tujuan klien yang menceritakan pada diagnosa keperawatan dalam kolaborasi
dengan klien.
Memprioritaskan
tempat
Menulis
akibat tindakan yang menceritakan untuk tujuan.
Memilih
dan membuat strategi keperawatan yang melindungi dan cocok untuk menjumpai
tujuan klien.
Menulis
keperawatan lainnya
Mendapatkan
kerja sama dan partisipasi klien dan personil kesehatan lainnya.
|
Implementing
|
Bahasa
fisik dan keselamatan
Asepsi
Prosedur
Menggunakan
peralatan
Organization
Management
Learning
Perubahan
teori
Sokongan
anjuran
Kebenaran
klien
Perkembangan
level klien
|
Observasi
secara sistematik
Komunikasi
secara efektif
Memelihara
suatu hubungan saling menolong
Melakukan
tehnik psikomotor
Membicarakan
cara menolong diri sendiri
Menyampaikan
caring.
Perbuatan
menganjurkan klien.
Mengrurus
Supervisi
dan evaluasi pekerjaan lyang lain.
Melaksanakan
medikan yang lain.
|
Evaluating
|
Tujuan
klien dan hasil kriteria
Respon
klien untuk intervensi nursing.
|
Mendapatkan
data yang relevan untuk membandingkan dengan hasil kriteria.
Menarik
kesimpulan mengenazi tujuan yang dicapai.
Menceritakan
perbuatan keperawatan untuk hasil kriteria.
Menaksir
rencana asuhan keperawatan.
|
Tabel Perbandingan Proses Keperawatan dan Proses
Kedokteran
Nursing Proses
|
Medical Proses
|
Assessing
Mengumpulkan
data dari
·
Cerita perawat
·
Pemeriksaan kesehatan
·
Meninjau catatan
·
Konsultasi dengan anggota team lain
·
Meninjau literatur
|
Assessing
Pengumpulan
data dari
·
Cerita dokter
·
Pemeriksaan fisik
·
Test diagnosa
·
Meninjau literatur
|
Diagnosing
·
Analisa dan sintesis dari data
·
Identifikasi dari problem kesehatan
·
Penugasan diagnosa perawat
|
Medical diagnosis
·
Mengorganisasi data
·
Analisa dan interpretasi data
·
Perumusan sebuah diagnosa
|
Planning
·
Pembuatan prioritas
·
Pembuatan tujuan
·
Perkembangan sasaran
·
Menuliskan rencana perawat (NCP)
·
Penyerahan kegiatan keperawatan
|
Medical planning
·
Pembuatan prioritas
·
Pembuatan tujuan untuk terapi
·
Menuliskan perencanaan terapi
|
Implementing
·
Preimplementasi intervensi
·
Pelaksanaan
·
Sesudah pelaksanaan strtegi; memperbaharui data yang
jelek, meninjau dan merevisi rencana.
|
Therapi
Pesanan
dokter
Therapi
dokter
Penyerahan
|
Evaluating
·
Pengumpulan data tentang respon pasien
·
Perbandingan data obyek yang tidak dapat dipungkiri
dan tujuan
·
Determinasi effektifan rencana keperawatan
·
Analisa akibat pengaruh variabel
·
Modifikasi care plan
|
Evaluating
·
Pembuatan keefektifan terapi dokter dalam hubungan
tujuan
·
Analisis pada variabel
·
Merevisi rencana kebutuhan terapi
|
Medical diagnosa mempunyai lima
fase;
1.
Suspected diagnosis mengikuti inisial (awal) keluhan
pasien
2.
Tentative diagnosis mengikuti sejarah kedokteran
3.
Provisional diagnosis mengikuti pemeriksaan fisik
4.
Devinitive diagnosis diagnosa test
5.
Anatomic diagnosis mengikuti suatu post mortem.
Hubungan
di antara klien dan perawat. Mengikuti dan mendalami kotak rangkuman
karakteristik proses nursing.
.PENTINGNYA PROSES NURSING
Proses
keperawatan penting pada klien dan perawat. Mengikuti Benefits telah
diceritakan pada ( Atkinson dan Murray, 1986, PP 5 - 7 )
Penting untuk perawat
·
Kualitas perawat klien.
Asuhan
keperawatan dibutuhkan untuk menemukan bermacam kebutuhan individu, keluarga,
atau masyarakat. Evaluasi selanjutnya dan menaksirkan perubahan klien. Menjamin
kebutuhan level asuhan yang cocok.
·
Asuhan selanjutnya.
Menuliskan
rencana asuhan dapat diperoleh pada semua orang meliputi perawatan kliendan
pencegahan klien serta penemuan untuk memperbaiki informasi dan preferens pada
setiap pemberian asuhan.
·
Partisipasi oleh klien dalam perawatan kesehatannya.
Proses keperawatan dapat menolong klien untuk menumbuhkan kemempuan usaha
perawatan kesehatannya, dan menjadi lebih komitmen pada tujuan keperawatan.
EVOLUSI PROSES KEPERAWATAN
Orlando,
I.J. (1961)
Mengemukakan
bahwa proses keperawatan sebagai interaksi dan proses tersebut terdiri dari
tiga tahap: peri laku klien, reaksi perawat, dan tindakan perawat.
Henderson,
V. (1965)
Menyatakan
bahwa proses keperawatan seperti langkah-langkah metode ilmiah.
Wiedenbach,
E. (1963-1970)
Memperkenalkan
tiga langkah proses keperawatan : Identifikasi bantuan yang diperlukan,
mengatur bantuan, validasi bahwa bantuan telah diberikan
Knowes, L
(1967)
Memperkenalkan
teori “Five Ds” dari proses keperawatan ; discover, delve, decide, do.
Catholic
Univercity of America (1967)
Mengajukkan
empat komponen proses keperawatan; pengkajian, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi.
Orem, D.
(`1971)
Menyatakan
bahwa ada tiga langkah dalam asuhan perawatan; penentuan kebutuhan asuhan awal
dan berkelanjutan, mendesain tindakan keperawatan yang dapat mencapai tujuan
klien, memulai, mengarahkan, dan mengontrol tindakan.
AN
(American Nursing Asociation, 1973)
Mengemukakan
lima langkah proses keperawatan; pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.
Roy, SrC.
91976)
Menggunakan
enam langkah proses keperawatan; pengkajian, tingkah laku klien, pengkajian
faktor yang mempengaruhi, identigikasi massalah, penentuan tujuan, entervensi,
seleksi pendekatan, dan evaluasi. Mengajukan istilah diagnosa perawatan.
KOMPONEN PROSES KEPERAWATAN
Suatu
proses adalah serangkaian tindakan atau perilaku yang terencana yang ditujukan
yntuk mecapai tujuan. Proses keperawatan merupakan metode perencanaan, dan
pemberian asuhan keperawatan yang sistematis dan rasional. Tujuannya untuk
mengidentifikasi status kesehatan klien, masalah aktual dan potensial dari
kesehatan klien, untuk membuat perencanaan untuk memenuhi kebutuhan yang
teridentifikasikan, dan untuk memberikan tindakan keperawatan tertentu untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Proses
keperawatan bersifat siklikal, dimana komponen-komponen proses keperawatan
mengikuti urutan yang logis tetapi lebih dari satu komponen dapat berlangsung
bersamaa(dalam satu waktu).
Untuk
menggunakan proses keperawatan secara sangat efektif dan individual bagi tiap
kebutuhan klien, perawat harus kerja sama dengan klien. Individu, keluarga,
atau masyarakat dapat dipertimbangkan sebagai klien. Jika klien tidak dapat
ambil bagian dalam perencanaan dan mengambil keputusan, anggota keluarga dapat
diajak untuk berpartisipasi mewakili klien.
Penerapan
proses keperawatan memerlukan berbagai macam ketrampilan dari perawat, meliputi
; ketrampilan interpersonal, tehnik, dan itelektual. Ketrampilan interpersonal
termasuk komunikasi, mendengar, menarik perhatian, membina hubungan saling
percaya, memberi pengertian/informasi dan perhatian. Ketrampilan tehnik
dimanifestasikan dalam kemampuannya menggunakan alat dan melaksanakan prosedur.
Ketrampilan intelektual yang diharapkan perawat termasuk pemecahan masalah,
berfikir kritis, dan membuat keputusan keperawatan. Pembuatan keputusan
terlibat dalam setiap tahap proses keperawatan (Yura and Wallsh, 1988, p. 108)
Proses
keperawatan terdiri atas rangkaian empat atau lima tahap. Kempat tahap tersebut
adalah; pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada sistem ini
diagnosa termasuk dalam pengkajian. Pada sistem lima langkah, terdiri dari
pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, intervensi, dan evakuasi.
Kedua
sitem, empat dan lima langkah tersebut memberikan struktur yang terorganisasi
dalam mencapai tujuan proses. Dalam kedua proses keparawatan tersebut antara
perawat klien sangat penting terlihat dalam diagram berikut;
Penjelasan
singkat megenai kelima komponen p[roses keperawatan tersenut adalah sebagai
berikut;
·
Pengkajian
Adalah
pengumpulan, verifikasi, dan pengorganisasian data mengenai status kesehatan
klien. Data tentang fisik, emosional, perkembangan, sosial budaya, intelektual,
dan spiritual didapatkan dari berbagai sumber dan merupakan dasar tindakan dan pengambilan keputusan untuk
tahap berikutnya. Ketrampilan observasi, komunikasi, dan wawancara serta
pemeriksaan fisik sangat diperlukan dalam tahap i
·
Diagnosa
Yaitu
proses yang menghasilkan sesuatu pernyataan diagnostik. Diagnosa keperawatan
adalah pernyataan mengenai gangguan kesehatan klien baik yang aktual atau
potensial, dimana perawat berhak dan mampu untuk mengatasinya. Pada fase ini
perawat memilih/meringkas dan mengelompokkan data dan kemudian bertanya “
masalah aktual dan potensial apa dari status kesehatan yang mana klien memerlukan
bantuan” dan “faktor-faktor pentebab masalah” tersebut. Respon terhadap jawaban
tersebut menjadi diagnosa keperawatan. Proses untuk membuat diagnosa dinamakan
analisa. Menganalisa adalah memecah
keseluruhan mejadi bagian=bagian. Masalah aktual adalah masalah yang ada pada
saat ini. Masalah poitensial adalah adanya resiko atau faktor-faktor yang
merupakan predisposisi seseorangh atau keluarga untuk mengalami masalah
kesehatan.
·
Perencanaan
Merupakan
serangkaian langkah dimana perawat danklien menyusun prioritas, menulis tujuan
dan hasil yang diharapkan, dan membuat rencana tertulis mengenai tindakan yang
akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang telah teridentifikasi, dan untuk
mengkoordinasikan pemberian asuhan dari seluruh tim kesehatan. Daam berkolaborati
dengan klien, perawat menentukan intervensi yang spesifik untuk tiap diagnosa
keperawatan.
·
Implementasi
Adalah
pelaksanaan dari tindkan perencanaan. Selama tahap ini perawat melanjutkan
pengumpulan data, melaksanakan tindakan yang telah ditetapkan atau
mendelegasikannya kepada orang yang tepat, serta mengvalidasikan perencanaan
yang dibuat.Kelanjutan pengumpulan data tidak hanya untuk megetahui perubahan
data (konsisi klien) yang terjadi tetapi juga untuk mendapatkan kejadian (data)
untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pada tahap berikutya. Untuk memvalidasi
perencanaan perawat menentukan ; (a) Apakah prioritas klien sudah
diperhitungkan, (b). Apakah rencana yang direncankan realitas dan dapat
membantu mecapai tujuan yang telah ditetapkan. ©. Apakah rencana sudah
individual untuk memenuhi kebutuhan tertentu klien.
·
Evaluasi
Adalah
mengkaji respon klien terhadap tindakan dan membandingkannya dengan standart
yang ditetapkan. Standar ini sering disebut juga kriteria hasil. Perawat
menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan tercapai, sudah tercapai
semua, sebagian, atau belum tercapai. Jika belum tercapai perawat memerlukan
pengkajian ulang mengenai rencana asuhan. Pengkajian ulang dapat merubah
sebagian atau seluruh langkah-langkah dari proses keperawatan.
Perbandingan
Proses Keperawatan dengan Proses Medis
Proses Keperawatan
|
Proses Kedokteran
|
Pengkajian
·
Pengumpulan data dari
·
Riawayat
perawatan
·
Pemeriksaan kesehatan
·
Reviw catatan
·
Konsultasi dengan anggota team yangh lain
·
Review
literatur
Diagnosa
·
Analisa dan sintesa data
·
Mengidentifikasi masalah kesehatan
·
Formulasi diagnosa keperawatan
Perencanaan
·
Penulisan rencana asuhan Penetapan prioritas
·
Penetapan tujuan
·
Pengembangan objektif
·
keperawatan
·
Pendelegasian tindakan perawatan
Implementasi
·
Tindakan preimplementasi
·
Implentasi
·
Strategi
postimplementasi update data dasar, review dan memperbaiki
perencanaan.
Evaluasi
·
Pengumpulan tetang respon klien
·
Perbandingan data dengan tujuan dan sasaran yang
ditetapkan
·
Menetapkan efektifitas rencana asuhan
·
Menganalisa faktor yang mempengaruhi hasil
·
Modifikasi rencana asuhan
|
Pengkajian
·
Pengumpulan data dari
·
Riwayat medis
·
Pemeriksaan fisik
·
Test diagnosa
·
Review literatur
Diagmosa
·
Organisasi data
·
Analisa dan interpretasi data
·
Formulasi satu diagnosa
Perencanaan
·
Menetapkan prioritas
·
Penetapan tujuan tera
·
Penulisan rencana terapi
Therapi
·
Perintah dokter
·
Terapi medis
·
Referrals
Evaluasi
Mnentukan
efektifitas terapi medis
Analisa
variabel
Revisi
rencana pengobatan seperlunya.
|
KEGUNAAN PROSES KEPERAWATAN
Proses
keperawatan penting bagi perawat dan klien.
Bagi Klien
·
Asuhan yang berkualitas, proses keperawatan
direncanakan untuk memenuhi kebutuhan individu yang unik. Evaluasi dan
reasesmen yang berulang-ulang/berkelanjutan mengenai perubahan kebutuhan klien
menjadi tingkat kelayakan asuhan.
·
Asuhan berkelanjutan, rencana perawatan yang tertulis
dan dapat dikaji oleh seluruh anggota team pemberi asuhan dan dapat mencegah
pengulangan informasi bagi klien dan preference pada tiap pemberi asuhan.
·
Partisipasi klien dalam asuhan kesehatanya. Proses
tersebut dapat membantu klien mengembangkan ketrampilan yang terkait dengan
asuhan kesehatannya dan lebih memperhatikan asuhan.
Bagi Perawat
·
Pendidikan perawatan yang sistematis dan kosisten.
The
National Legue for Nursing (NLN) yang mengatur akreditasi program pendidikan
perawatan, menghendaki sarjana yang kompoten dalam menggunakan proses
keperawatan.
·
Kepuasan kerja
Rencana
keperawatan yang tertulis baik memberikan kepercayaan diri perawat yang mana
tindakan keperawatan didasarkan pada identifikasi yang akurat dari masalah
pasien, sehingga mencegah terjadinya tak terorganisir, trial, and error.
Perencanaan memberikan kepuasan jika tujuan tercapai.
·
Pertumbuhan profesional
Dengan
mengevaluasi efektifitas tindakan perawat mengenal tindakan keperawatan mna
yang efektif dan mana yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan klien.
Proses tersebut meningkatkan ketrampilan dan pengalaman perawat.
·
Menghindari aspek ligal (hukum)
Ketika
setiap tahap dari proses keperawatan digunakan untuk m,emberikan asuhan
keperawatan kepada klien, perawat mempunyai tanggung jawab hukum kepada klien.
Kegagalan dalam melaksanakan pengkajian atau pembuatan perencanaan akan membawa
koksekuensi legal (hukukm).
·
Mendapatkan standart keperawatan profesional
Kriteria
dalam standart keperawatan praktis (praktek keperawatan) yang dikembangkan ANA
didasarkan pada langkah-langkah dari proses keperawatan.
·
Mendapatkan atau memenuhi standart akreditasi rumah
sakit
Joint
Comition on Acreditation Healt Organisation American menginginkan penerapan
proses keperawatan dan rencana asuhan harus disediakan untuk setiap klien yang
dirawat di rumah sakit. “Registered nurse” bertanggung jawab atas hal ini.
Kriteria
Proses Keperawatan
·
Sistem terbuka, fleksibel, dan dinamis
·
Merupakan pendekatan yang individual untuk tiap-tiap
bagian kebutuhan klien
·
Terencana
·
Terarah untuk tujuan
·
Fleksibel untuk memenuhi kebutuhan klien, keluarga,
dan masyarakat
·
Memungkinkan kreatifitas bagi perawat dan klien dalam
menentukan masalah yang ditetapkan.
·
Merupakan interpersonal. Menurut untuk secara langsung
dan konsisten berkomunikasi dengan klien untuk memenuhi kebutuhannya.
·
Siklikal. Tidak ada awal dan akhir secara absolut.
·
Menekankan pada feed back (umpan balik)
·
Dapat digunakan secara universal. Dapat digunakan
diberbagai tempat pelayanan dan pada klien semua kelompok umur.
KERANGKA KERJA UNTUK TANGGUNG GUGAT
Tanggung
gugat adalah dimana seseorang dapat menjawab dan bertanggung jawab atas
perilaku tertentunya yang merupakan bagian dari peran perawat profesional.
Perawat bertanggung jawab kepada klien, profesi, kolega, instansi tempat kerja,
dan kepada diriya sendiri.
Perawat
profesional bertanggunga jawab gugat terhadap aktifitas terhadap setiap tahap
proses keperawatan.
Pengkajan
Perawat
bertanggung gugat untuk mengumpulkan informasi, mendukung partisipasi klien,
dan keputusan validasi data. Ketika
mengkaji perawat bertanggung jawab gugat atas adanya kesenjangan,
ketidakakuratan, dan kekaburan Ubias data.
Diagnosa
Perawat
bertanggung gugat terhadap keputusan masalah klien (diagnosa keperawatan).
Apakah masalah kesehatan tersebut dikenali oleh klien atau hanya perawat saja ?
Apakah
dalam menetapkan asalah tersebut perawat sudah memperhatikan seluruh aspek
(bio-osiko-sosial-spiritual).
Perencanaan
Perawat
bertanggung gugat atas penentuan prioritas, menetapkan tujuan klien ,
memperkirakan hasil, dan perencanaan tindakan keperawatan.
Implementasi
Perawat
bertanggung gugat atas semua tindakannya dalam memberikan asuhan
keperawatannya. Tindakan tersebut baik yang dilaksankan secara madiri atau
berkolaborasi dengan yang lain. Sering kali perawat mendelegasikan suatu
tidakan kepada yang lain, dalam hal ini perwat masih bertanggung gugat atas apa
yang didelegasikan, dan bagaimana delegasi tersebut dilaksanakan. Tindakan
keperawatan harus dicatat setelah dilaksanakan, sehingga memberikan rekaman
tertulis.
Evaluasi
Dengan
menetapkan tingkat pencapaian tujuan, perawat bertanggung gugat terhadap
keberhasilan atau kegagalan dalam tindakan keperwatan. Perawat harus dapat
menjelaskan mengapa tujuan tidak tercapa, dan tahap-tahap mana yang perlu
diadakan perubahan dan mengapa perlu dirubah.
Untuk dapat
menerapkan proses keperawatan, perawat bertanggung jawab kepada dirinya sendiri
untuk mempunyai pengetahuan dan ketrampilan.